Cara Menulis Pendahuluan yang Greget - Materi Mentor 1

Pemateri: Muhammad Hubbab Nauval, S. Ag.

POIN-POIN YANG WAJIB ADA DI PENDAHULUAN.

1. Gunakan Shocking statement di awal kalimat

Dengan tujuan untuk menarik pembaca seseorang. sajikan kalimat yang greget dan memantik rasa penasaran. Jangan memulai awal paragraf dengan narasi umum. Misal, “Al-Quran adalah sumber utama ajaran umat Islam…” karena ini adalah pengetahuan umum yang telah banyak diketahui oleh orang.

Contoh:

“Pernikahan selain sebagai ibadah juga sebagai musibah.” Kalimat ini dapat memantik rasa penasaran seseorang karena umumnya pernikahan dianggap sebagai sebuah ibadah dan bukan musibah.

2. Tuliskan narasi problem akademik: fakta sosial dan fakta literatur.

Apa itu problem akademik? Tulisan apapun baik itu skripsi, artikel jurnal, harus dimulai dari problem akademik. Problem akademik biasanya muncul melalui:

  • Kesenjangan/ketidaksesuaian antara harapan/idealitas dan realitas. Contoh dalam Al-Quran pernikahan adalah untuk litaskunu ilaiha. Namun dalam kenyataanya dalam pernikahan ada kasus KDRT. Lantas masalahnya apa? Inilah yang dinamakan sebagai problem akademik.
  • Adanya perbedaan pendapat ulama, mufassir, pemahaman masyarakat. Contoh dalam ayat poligami yang menghasilkan beragam pendapat. Ada yang berpendapat bahwa poligami halal tanpa syarat. Ada juga yang berpendapat bahwa berdasarkan kaitannya dengan ayat setelahnya, poligami itu tidak dianjurkan secara mutlak. Ada pula pendapat lain yang berpendapat bahwa poligami itu boleh dengan syarat (yang dinikahi janda, punya anak yatim, atau ada problem sosial lainnya)
  • Ketika ada sesuatu yang dianggap unik (aktual/terbaru/sesuatu yang di luar kebiasaan). Biasanya isu-isu aktual belum banyak yang bahas sehingga cocok untuk dijadikan judul skripsi kemungkinan besar mudah diterima.

Fakta Sosial dan Fakta Literatur

Paragraf pertama dijelaskan terkait fakta sosial, yaitu fakta yang benar-benar terjadi di lapangan. Contoh: ketika mengangkat isu tentang kerusakan lingkungan maka di paragraf pertama. Mengutip dan mencantumkan sumber otoritatif fakta sosial yang terjadi, bisa dari berita, lembaga resmi, hasil survey.

Pragraf Kedua berisi tentang fakta literatur. Masih berkaitan dengan isu-isu yang dikaji hanya saja yang dibahas bersumber dari buku-buku/literatur. Contoh: “menurut pendapat ahli … dalam bukunya …” untuk mendukung fakta sosial yang ada.

Perbedaan fakta literatur dengan telaah pustaka

Fakta literatur -> dalam rangka untuk menjelaskan problem akademik.

telaah pustaka – tinjauan umum -> Pembahasan, pemaparan teori umum

3. Alasan mengapa anda memilih objek tersebut dan apa yang unik?

Pemilihan alasan yang objektif.

4. Metode

Satu paragraf. Penjelasan metode yang digunakan dan bagaimana metode/teori tersebut bekerja. Dalam memilih metode, perlu dipahami bahwa metode adalah alat untuk menyelesaikan masalah. Maka dari itu, renungi dan pahami dahulu masalah dari penelitian yang diangkat itu apa, sehingga dapat menggunakan metode yang tepat.

5. Rumusan masalah dan tujuan

Dua rumusan masalah cukup. Biasanya rumusan masalah pertama ditulis secara deskriptif. “bagaimana pola pikir muslim dijelaskan dalam perspektif Al-Quran” dijelaskan tentang penafsiran ayatnya. Rumusan masalah kedua adalah kontekstualisasi ayat (Penerapan/pemahaman ayat)

Posting Komentar

0 Komentar